Senin, 18 April 2016

Artikel tentang Motorola




Profile Motorola Inc.
Motorola Inc merupakan perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat yang menghasilkan berbagai macam produk telekomunikasi. Motorola berpusat di kota Schaumburg, Illinois. Bisnis yang dijalani Motorola selama ini tidak hanya dibidang telepon selular, namun juga dalam bentuk design, penjualan wireless network infrastructure, industri media channel seperti radio dan televisi serta stasiun transmisi.

Motorola pada awalnya bernama Galvin Manufacturing Corporation yang didirikan tahun 1928. Pendiri perusahaan ini yaitu 2 orang bernama Paul Galvin dan Joseph Galvin. Produk awal Motorola adalah batu baterai. Kemudian pada tahun 1930, nama Galvin Manufacturing Corporation pun berubah menjadi Motorola. Nama Motorola berasal dari salah satu jenis produk Galvin Manufacturing Corporation yaitu radio mobil. Nama radio mobil yang dibuat oleh perusahaan ini pada saat itu adalah “Victrola”. Kemudian karena digerakkan oleh “Motor”, maka perusahaan kemudian berganti nama menjadi Motorola.
Pada awal perkembangannya, Motorola banyak bermain dibidang pengembangan produk-produk yang berhubungan dengan radio. Motorola merupakan perusahaan pertama yang menciptakan walkie-talkie dan nantinya akan menjadi perusahaan pertama yang menciptakan telepon selular.
Pada tahun 1955, logo Motorola pun diluncurkan. Logo M pada Motorola kerap disebut sebagai sayap kelelawar atau 'batwing'. Ditahun ini, bisnis Motorola meningkat, tidak hanya terbatas pada radio, namun telah sampai pada bisnis televisi. Pada tahun 1958, Motorola merupakan perusahaan yang menciptakan transmisi radio untuk para astronot NASA di Amerika dalam perjalanan pertama ke bulan.
Tahun 1960, Motorola pertama kali meluncurkan TV berukuran 19 inch, yang saat itu merupakan TV dengan ukuran terbesar di dunia. Tahun 1963, Motorola juga adalah perusahaan pertama yang membuat TV berwarna yang kemudian menjadi standar industri televisi hingga sekarang ini.
Motorola adalah perusahaan pertama yang membuat telepon selular. Tepatnya pada tahun 1991, Motorola membuat GSM pertama di dunia di Hanover, Jerman. Tahun 1994, perkembangan GSM yang dibuat Motorola sampai pada tahap penyatuan digital radio system, paging, data dan suara dalam satu item yang kemudian dikenal sebagai handphone/mobile phone. Tahun 1995, Motorola juga membuat sistem pager pertama yang memungkinkan pengiriman pesan antara 2 orang melalui operator.

Motorola di Indonesia



Pada tahun 1991 Motorola membentuk Kantor Perwakilan di Jakarta. Bisnis perusahaan berkembang dengan pesat dan pada tahun 1995 Motorola mendirikan perseroan terbatas, PT Motorola Indonesia. Dimulai dengan kantor yang kecil dengan 5 orang karyawan pada tahun 1991, jumlah karyawan meningkat lebih dari 100 orang yang 98% adalah orang Indonesia.
Produk yang dijual oleh Motorola untuk mendukung infrastruktur telekomunikasi Indonesia. Produk utama terdiri dari sistem dan perangkat seluler, radio komunikasi dua arah dan perangkat broadband wireless access (BWA).
PT Motorola Indonesia menyediakan sales support, marketing dan engineering support untuk engineering, installation, site survey dan maintenance support.
Untuk mengantisipasi perkembangan bisnis, baru – baru ini Motorola telah merestrukturisasi organisasi bisnisnya menjadi :
  • Home & Network Mobility (Cellular, Wireline & WiMAX)
  • Government & Public Safety
  • Enterprise Mobility Solution
  • Mobile Device

 

Biografi salah satu pendiri Motorola

Paul Galvin adalah pendiri dari Motorola, ia lahir di kota kecil di Harvard, Illinois, pada tanggal 27 Juni 1895. Penulis biografinya mengatakan bahwa pendidikan Galvin di lingkungan kota kecil memberinya kepribadian, ramah. Setelah menyelesaikan SMA, Galvin mengambil pekerjaan musim panas sebagai juru tulis di bangsal lokomotif kereta api Harvard dan musim gugur berikutnya ia terdaftar di Universitas Illinois, 150 mil jauhnya dengan kereta api atau kereta. Di sana ia mengandalkan tabungannya dan pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi pengeluaran dan menyelesaikan masa dua tahun belajarnya. Tapi, pada akhir tahun kedua, ia menyimpulkan bahwa ia tidak mendapatkan cukup dana untuk melanjutkan sekolahnya. Dia kembali ke Harvard untuk bekerja sebagai pegawai di stasiun kereta api dan setahun kemudian pergi ke Chicago di mana ia menemukan pekerjaan panitera di Commonwealth Edison.

Tak lama kemudian Paul Galvin terdaftar dalam program pelatihan petugas dalam mengantisipasi masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia I. Dia akhirnya menjadi seorang perwira artileri dan mendapat tugas di garis depan di Perancis. Pengalaman masa perang memperkuat iman Galvin dalam kebajikan dari sebuah organisasi baik disiplin mampu menahan krisis melalui loyalitas dan saling perhatian. Pengalaman masa perang juga memperkuat tekad Galvin untuk membuat tempat bagi dirinya di dunia bisnis.

Kembali ke kehidupan sipil pada tahun 1919, Paul Galvin memulai pencariannya untuk bisnis di mana ia bisa mencapai sukses. Dia pertama kali memperoleh pekerjaan dengan Perusahaan Baterai D & G . Kemudian pada 1921, ia bergabung dengan orang lain dari Harvard, Edward Stewart, untuk membentuk sebuah perusahaan manufaktur aki di Marshfield, Wisconsin. Lokasi tersebut dipilih karena kerjasama dari kamar dagang lokal. Lokasi terbukti merugikan karena biaya pengiriman, dan pada tahun 1923 perusahaan keluar dari bisnis. Kembali di Chicago, Galvin menemukan pekerjaan dengan Candy Company Cabang sebagai sekretaris pribadi untuk Emil Brach. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1926, Galvin lagi bergabung Edward Stewart untuk mendirikan pabrik manufaktur baterai untuk kedua kalinya. Kali ini perusahaan Galvin memiliki keuntungan dari sebuah lokasi di Chicago dan kemakmuran ekonomi di negara ini. Tapi kemudian, cacat ditemukan dalam produk, pelanggan mulai kalah dari saingan, dan sebelum masalah dapat diselesaikan, kreditur perusahaan melanda, mengambil kepemilikan properti perusahaan. Sekali lagi, mimpi Galvin kesuksesan bisnis berakhir dengan kegagalan.

Semua itu tidak hilang, namun, untuk dalam memerangi untuk mencegah kegagalan kedua, Galvin, Stewart dan seorang insinyur mereka telah menyewa telah mengembangkan alat yang disebut eliminator baterai kering yang memungkinkan sebuah radio rumah untuk menarik listrik dari stopkontak listrik. Kepala departemen radio di Sears, Roebuck didorong Galvin membangun kembali dirinya dalam bisnis membuat eliminator yang kemudian akan membeli dan akhir pada tanggal 25 September 1928, Galvin Manufacturing Corporation baru mulai beroperasi dengan lima karyawan.
Perkembangan Motorola hingga akhirnya terpuruk
Dengan berlalunya waktu, dan di bawah kepemimpinan Robert Galvin, anak dari pendiri perusahaan, Motorola memperluas usahanya pada berbagai ragam bidang produk dan pada tahun 1980 telah menjadi salah satu perusahaan elektronik terbesar dan paling berhasil di dunia. Pada awal tahun 1990, dengan sebuah tim kepemimpinan yang baru di puncaknya Motorola merupakan pemimpin dalam pasar semikonduktor, komunikasi data, dan teknologi telepon seluler. Perusahan tersebut juga dikenal karena kualitasnya, dengan memenangkan Malcolm Baldrige U.S. National Quality Award yang pertama pada tahun 1988. Namun pada pertengahan tahun 1990, Motorola mengalami penurunan yang tampaknya sulit untuk diubah.

Berikut beberapa sebab Motorola mengalami keterpurukan :
1.      Serangkaian kesalahan manajerial yang membuat keputusan bisnis yang buruk dan salah.
  1. Perenncanaan yang kurang matang sehingga nasib buruk telah membuat perusahan mengalami kerugian besar dan pelayanan produk dan kualitas yang buruk.
  2. Ketertinggalan dalam teknologi telepon digital
  3. Pergeseran pasar semikonduktor yang menyebabkan bisnis semikonduktor Motorola berada di posisi yang lemah dalam teknologi baru dan area-area pertumbuhan baru yang potensial.
  4. Krisis moneter yang melanda benua, karena sekitar 24 persen bisnis perusahaan tersebut berada di Asia, krisis moneter tersebut juga menghantam Motorola dengan keras.
  5. Sistem satelit komunikasi iridium senilai $6 miliar yang diciptakan, didanai, dan dibantu pembangunannya oleh perusahaan, tidak berhasil menepati tanggal peluncurannya.
  6. Kesalahan dan kegagalan dalam memanfaatkan dan mengembangkan Produk yang sudah terkenal menyebabkan Motorola Ambruk dari Kesuksesannya.
  7. Motorola terlalu lambat dalam merilis versi-versi terbaru dari smart phone yang diproduksinya.
9.      Dalam persaingannya, Motorola terlalu fokus pada bentuk fisik smart phone yang dirilis dibandingkan keinginan para konsumen.

Berikut dampak yang terjadi akibat keterpurukan Motorola ;
1.      Serangkaian kesalahan manajerial yang membuat keputusan bisnis yang buruk dan salah  yang membuat perusahaan menanggung biaya miliaran dolar bahkan kehilangan independensi mereka. Kesuksesan perangkat telepon genggam tipis Razr membuat pangsa pasar Motorola melaju hingga 22 persen pada 2006. Sayangnya, perusahaan gagal menghadirkan generasi terbaru Razr, sehingga terpaksa menjual dengan harga diskon pada 2007. Di saat Motorola meluncurkan Razr terbaru pada 2010, perusahaan harus bersaing dengan iPhone dan BlackBerry. Akibatnya, penjualan pada 2010 anjlok menjadi hanya US$22 miliar dari rekor US$43 miliar pada 2006.

  1. Perenncanaan yang kurang matang sehingga nasib buruk telah membuat perusahan mengalami kerugian besar, perusahaan kehilangan keunggulannya di pasar, kehilangan kontak dengan konsumennya, dan mendapat masalah sebagai akibat produk dan kualitas pelayanannya yang buruk.
  2. Ketertinggalan dalam teknologi telepon digital dan terpaksa melepaskan kedudukannya sebagai pemimpin pasar kepada Grup Nokia dari Finlandia.
  3. Motorola terlalu lambat dalam merilis versi-versi terbaru dari smart phone yang diproduksinya sehingga produk mereka tidak berhasil mengguli produk iPhone dan BlackBerry.
  4. Pemutusan Hubungan Kerja besar-besaran, pukulan telak yang dirasakan oleh perusahaan Motorola mengakibatkan mereka telah men-PHK sekitar 1.500 karyawannya pada akhir Oktober lalu dan karena krisis ekonomi masih belum beranjak dari Motorola, mereka bersiap akan merumahkan kembali 400 staffnya yang bergerak di divisi pembuatan perangkat keras. Alasannya sama, demi menyelamatkan uang perusahaan sebanyak USD189 juta atau sekira Rp1.8 triliun.
  5. Sistem satelit komunikasi iridium senilai $6 miliar yang diciptakan, didanai, dan dibantu pembangunannya oleh perusahaan, tidak berhasil menepati tanggal peluncurannya sehingga gagal menarik pelanggan, dan pada akhirnya harus dinyatakan bangkrut.
7.      Dalam persaingannya, Motorola terlalu fokus pada bentuk fisik smart phone yang dirilis dibandingkan keinginan para konsumen. Alhasil Motorola harus menanggung rugi berupa penurunan pendapatan yang sangat besar dalam tiga tahun hingga 2009.
8.      Akhirnya Motorola terpaksa menjual unit bisnis Motorola Mobility ke Google Inc yang tercatat menguasai 12 persen pangsa pasar pada Agustus 2012.
9.      Saham turun hingga 90 persen, Kesalahan fokus Motorola dalam berbisnis telah merugikan perusahaan tersebut hingga tiga tahun lamanya. Pada puncaknya, perusahaan telepon seluler tersebut dapat mencetak pendapatan hingga US$ 43,7 juta miliar per tahun, Namun sayang, harga saham Motorola terus jatuh hingga lebih dari 90 persen dari US$ 107 menjadi US$ 13 sejak Oktober 2006 hingga Maret 2009.
10.  Kini jadi milik Google, Motorola Mobility dimiliki oleh Google Inc dan menguasai 11,2 persen pangsa pasar untuk produk ponsel pada Agustus 2012. Namun kemudian, Google menjual Motorola Mobility pada Lenovo senilai US$ 2,91 miliar pada Januari 2014. (Sis/Nrm)
Daftar kutipan:
Liputan6.com, wikimedia.com, androidpolice.com,
Dikutip VIVAnews dari laman 247wallst,
Market Watch, Rabu (31/12/2008).

dikutip dari oddee.com, 247wallst.com, dan wiredtocare.com, Senin (14/7/2014):
dikutip dari situs www.inilah.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar